Kenapa Hidung Pria Lebih Besar dari Wanita, Ini Alasannya?!

Dari sekitar tujuh miliar manusia di dunia, hampir tak ada yang memiliki hidung persis sama. Lancip, kecil, melengkung, bulat, atau pendek, dan sebagainya. Namun yang jelas berbeda, adalah hidung para pria dan wanita.

Penelitian menemukan, hidung pria 10 persen lebih besar dari wanita.

Mulanya, para ilmuwan belum memahami alasan di balik perbedaan itu. Namun kini, semua telah terungkap. Bentuk hidung ternyata menyesuaikan kebutuhan asupan oksigen untuk menyokong energi.


Karena pria memiliki massa otot lebih banyak dibanding wanita, mereka pun lebih butuh banyak pasokan oksigen. Oksigen itu diperlukan untuk menumbuhkan dan menjaga jaringan otot pada pria.

Perbedaan ukuran hidung di antara dua jenis kelamin itu, akan tampak jelas saat mencapai usia di atas 11 tahun. Itu dianggap sebagai ukuran standar pubertas remaja masa kini. Saat itu, otot-otot pria mulai tumbuh. Sedangkan tubuh wanita mulai dijejali lemak.

Seperti dilansir laman Daily Mail, Dr Nathan Holton seorang asisten profesor di University of Iowa College of Dentistry meneliti pertumbuhan 38 orang keturunan Eropa. Pengukuran hidung secara eksternal dan internal rutin dilakukan.

Ternyata, hidung anak laki-laki dan perempuan memiliki ukuran yang sama dari lahir, sampai sekitar usia 11 tahun. Setelah itu, perbedaan mulai terlihat.

“Pria cenderung mengalami peningkatan yang tidak proporsional soal ukuran hidung, jika dibandingkan meningkatnya ukuran tubuh pria dan wanita,” katanya.

Namun, pola itu sesuai dengan variabel energi, seperti: konsumsi oksigen, tingkat metabolisme basal, dan kebutuhan energi selama pertumbuhan. Seperti diketahui, kebutuhan energi pria dua kali lebih banyak dari wanita saat pubertas.

Holton mengklaim, ini merupakan studi pertama yang meneliti pengaruh ukuran hidung dengan ukuran tubuh pada pria dan wanita.

Tak hanya mengungkap alasan soal perbedaan ukuran hidung pria dan wanita, studi yang dilakukan University of Iowa ini juga menemukan fakta mengapa hidung manusia Neanderthal, manusia purba dari zaman Pleistosen, lebih besar dibanding manusia modern saat ini.

Sebabnya, tak jauh berbeda soal massa otot. Manusia purba memiliki otot lebih banyak dibanding orang-orang masa kini. “Semua ini menjelaskan bagaimana fisiologis manusia modern telah berubah dari para nenek moyangnya,” terang Holton lagi.