Ketika berbicara tentang obat anda pasti berasumsi sebuah metode zat
yang dapat digunakan untuk pengobatan. Namun, asal-usul sering
terabaikan karena yang terpenting adalah manjur dan aman untuk
digunakan. Padahal tak jarang penemuan obat berawal dari hal-hal yang
kotor dan menjijikkan.
Dikutip dari MSN Health, Rabu (22/9/2010), bahan-bahan obat yang tidak
lazim namun telah memberikan manfaat besar bagi dunia kesehatan adalah
sebagai berikut.
Urine Kuda Bunting
Terapi sulih hormon untuk mengatasi gejala menopause pertama kali dibuat
dari urine wanita hamil. Kandungan hormon yang tinggi pada urine
tersebut dapat mengatasi gangguan menopause akibat ketidakseimbangan
hormon. Namun karena urine wanita hamil tidak mungkin diusahakan dalam
jumlah banyak dan teratur, industri farmasi melirik urine kuda bunting
sebagai gantinya.
Oleh karena itu terapi sulih hormon pertama dinamakan Premarin, kependekan dari Pregnant Mare Urine (urin kuda bunting).
Urine Wanita Menopause
Pada tahun 1960-an, Dr Bruno Lunenfeld mengembangkan obat untuk wanita
yang sulit punya keturunan karena kekurangan hormon folicle stimulating
hormone (FSH). Berkebalikan dengan Premarin, obat untuk kesuburan ini
justru dibuat dari urine wanita menopause yang dikenal banyak mengandung
FSH.
Kabarnya, obat yang kini dikenal dengan nama menotropin ini pertama kali
dibuat dari urine para biarawati yang hidup selibat (hidup membujang)
hingga menopause. Urine manusia masih dipakai hingga saat ini, meski
tidak lagi diambil dari biara melainkan dari para wanita menopause di
wilayah Amerika Latin.
Liur Kadal Berbisa
Gila Monster (Heloderma suspectum) merupakan kadal berbisa yang
mematikan, namun menyimpan manfaat besar bagi penderita diabetes. Dr
John Eng bersama peraih nobel kedokteran Rosalyn Yalow berhasil
mengisolasi liurnya, lalu memanfaatkannya untuk memacu produksi insulin
oleh pankreas. Dr John lantas mendaftarkan temuannya itu sekitar tahun
1980-an. Tak lama sesudahnya, ia juga mematenkan versi sintetis dari
liur Gila Monster yang kini dikenal dengan nama Byetta (exenatide).
Jengger Ayam dan Lobster
Asam hialuronat merupakan salah satu obat penting untuk mengatasi radang
sendi. Meski manfaatnya begitu besar, obat ini dibuat dari bahan sepele
yang seringkali luput dari perhatian yakni jengger ayam.
Obat lain yang juga digunakan sebagai suplemen radang sendi adalah
glukosamin. Sama seperti asam hialuronat, obat ini dibuat dari
bahan-bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yakni
kepiting dan lobster.
Bisa Ular
Berawal dari penelitian di perkebunan pisang di Brazil, Dr Maurio
Mauricio Rocha E Silva menemukan obat untuk mengatasi tekanan darah
tinggi. Obat yang kini dikenal dengan nama Captopril ini cukup populer
dan banyak digunakan hingga saat ini. Obat ini ditemukan secara tidak
sengaja ketika sejumlah pekerja perkebunan digigit ular berbisa Pit
Viper (Trimeresurus).
Gigitan itu menyebabkan para pekerja jatuh tak sadarkan diri karena
tekanan darahnya turun secara drastis tak lama setelah digigit. Dr
Maurio lantas meneliti bisa ular tersebut, lalu menemukan senyawa yang
bekerja sebagai penghambat angiotensin converting enzyme (ACE
Inhibitor). Senyawa ini berfungsi menurunkan tekanan darah dan mencegah
risiko serangan jantung.
Keong Laut Beracun
Ini bukan lagu keong racun yang sempat populer oleh shinta jojo namun benar - benar keong laut yang beracun. :D
Karena bisanya yang sangat mematikan, keong laut beracun juga dikenal
dengan julukan keong rokok. Konon jika seseorang sudah disengat, ia
hanya punya waktu untuk menghisap sebatang rokok saja sebelum ajal
menjemput. Namun ilmuwan asal Filipina, Baldomero Olivera PhD menemukan
manfaat besar di balik racun yang mematikan itu.
Sejak tahun 1960-an ia berhasil mengisolasi ratusan senyawa dalam racun
keong laut, yang kemudian ia kembangkan menjadi pereda nyeri Ziconotide
dan telah disahkan penggunaannya oleh FDA pada tahun 2004.
Jamur-jamuran
Siapa tak kenal penicilin, antibiotik pertama yang ditemukan oleh
Alexander Fleming para tahun 1920-an. Meski besar manfaatnya, obat ini
berasal dari jamur yang ditemukan secara tidak sengaja di laboratorium
Fleming. Antibiotik lain yang juga dikembangkan dari jamur adalah
doxorubicin, yang belakangan digunakan juga untuk mengatasi pertumbuhan
kanker.
Obat ini awalnya dibuat dari jamur yang mengotori dinding kastil tua di
sebuah pulau kecil di Laut Adriatik. Satu lagi antibiotik yang diisolasi
dari jamur adalah cephalosporin. Ditemukan secara tidak sengaja di masa
Perang Dunia II, ketika ilmuwan mendapati beberapa kain perca sama
sekali bersih dari kontaminasi bakteri penyebab demam tifoid yang ketika
itu tengah mewabah.
Nah masih sanggup mengkonsumsi obat tersebut setelah mengetahui bahan dasar pembuat nya :D ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar