HATI-HATI Beli Fried Chicken di pinggir jalan Harus Teliti dan bisa membedakan, serta Jangan Tergiur harga Murah. Bisa Jadi itu bukan daging Ayam Asli, melainkan dagiiing.....???
Sepulang dari ITC, aku menyempatkan diri untuk membeli makan malam,
sekaligus makanan buat sahur. Niatnya sih mau puasa Senin-Kamis seperti
biasa. Karena bosan dengan lauk yang itu-itu saja (aku harus beli lauk
yang bisa tahan sampe besok pagi, jadi biasanya ya paduan ayam goreng ma
perkedel atau ayam goreng ma orek tempe ), aku ingin mencoba ayam
goreng kremes (baca: KFC-KFCan atawa KFC palsu yang dijual di pinggir
jalan) deket kosku. Memang selama 10 bulan lebih tinggal disana, aku
tidak pernah beli di situ (kalo dulu sih gara-gara duitnya mepet). Maka
aku membeli satu potong dada atas Rp 3800,- dan satu potong punggung Rp
2000,-. Rencananya bagian punggung kupakai buat lauk makan malam sedang
bagian dada yang dipakai buat lauk sahur.
Aku sempat bertanya pada penjualnya, â?? Ada sayap ga Mas?â?? karena di
daftar terantum menu tersebut. Masnya menjawab, â??Sudah habis, Mbakâ??.
Sempat terbersit curiga, siang-siang kok udah habis, padahal kayanya
sepi-sepi aja. Jangan-jangan memang ga jual. Ah, sudahlah, aku tak
terlalu memusingkan hal tersebut.
Pukul 17.30
Sehabis sholat ashar, karena masih males mandi, aku ingin mencicipi
makanan yang sudah kubeli. Keadaan kamar waktu itu remang-remang karena
lampunya belum kunyalakan. Kubuka kantong kertas pembungkus dan kulongok
ke dalamnya. Tampaknya baik-baik saja. Rupa ayam goreng tepung biasa.
Aku mengambil potongan yang lebih kecil, karena menurut dugaanku, itulah
yang bagian punggung. Mencoba mencuil sedikit, tapi kok susah. Ya
sudah, kugigitlah sedikit daging itu. Kukunyah, kok rasanya agak kenyal
ya? Berlemak dan aneh. Jangan-jangan ayam mati?
Aku mulai deg-degan. Apalagi setelah melihat samar, potongan bekas yang
kugigit berbentuk bulat, yang bisa kubayangkan bahwa semula dia
berbentuk gilig.
Emang ada bagian tubuh ayam yang berbentuk gilig? Di punggung pula?
Dengan panik kunyalakan lampu kamar. Dalam keadaan yang lebih terang,
aku periksa lagi potongan daging itu. Benar, bentuknya seperti pipa,
dengan diameter sedikit lebih besar dari 0,5 cm. Masa bagian tenggorokan
saluran napas -yang biasanya ada di leher- kebawa sampe punggung jadi
ekor kah???! Itulah kesimpulan yang akhirnya muncul.
Deg..degan. Aku mengambil piring dan bersiap mengoperasi daging punggung
itu. Untuk sekedar mengingatkan, selama 10 tahun lebih aku bergaul
dengan ayam, dan sempet bergaul akrab dengan angsa dan burung puyuh.
Bagi yang mengenalku dengan baik, tak disangkal, Nur adalah seorang
penggemar unggas. Berbekal latar belakang itu, meski bukan lulusan
kedokteran hewan, aku cukup mengenal dengan baik anatomi tubuh dan
segala seluk beluk hewan ini.
Waktu beli tadi, aku membayangkan punggung adalah kerongkongan dalam
bahasa Jawa. Ini adalah salah satu bagian favoritku setelah sayap.
Jika anda meminta bagian ini, anda akan mendapatkan banyak sekali tulang
(tulang rusuk dan taju pedang kalo di manusia), sedikit daging yang
menempel di tulang, dan sedikit sekali kulit. Namun waktu ayam goreng
itu kubelah dan kuhilangkan bagian tepungnya, AKU SAMA SEKALI TIDAK
MENEMUKAN TULANG! Yang ada malah bagian kulit yang lebar sekali, dengan
lemak dan sedikit daging putih yang menempel. Bila dihubungkan dengan
bagian yang kupikir sebagai ekor, maka bisa dibayangkan kalo itu adalah
bagian pantat dari SEEKOR TIKUS!! Memang beberapa hari sebelumnya aku
mendapat email dari Mbak Kosku tentang daging tikus yang diolah
sedemikian rupa agar mirip daging ayam, lalu dijual bebas di masyarakat.
Tapi ga pernah kusangka, kejadian serupa akan secepat ini kualami
sendiri. Hiks!
Udah mulai mual-mual, aku meneruskan pembedahan. Kuteliti kulit luas
itu. Dari pengalaman, aku sangat ragu kalo kulit kasar itu pernah
ditumbuhi bulu. Sebaliknya, dengan keyakinan 80% aku bisa bilang bahwa
jejak pori disana adalah bekas tumbuh rambut!
Dengan lemas, kumulai pembedahan ke potongan daging kedua: potongan dada
atas. Jika anda makan bagian dada ayam, anda akan menemukan sebuah
tulang rawan berbentuk segitiga yang khas. Namun setelah memutilasi dan
menghancurkannya, aku tidak menemukan tulang itu. Yang ada malah
sebentuk tulang kecil yang aneh (berasa tidak pernah liat di tubuh ayam,
dan susah membayangkan bagian tubuh ayam yang mana yang memilikinya) .
Di bagian daging, biasanya daging dada ayam itu berserat, yang bila kita
khancurkan akan menjadi serpihan (susah bilangnya, bayangin aja daging
yang biasa ada di soto ayam deh). Namun setelah kuambil selembar,
kutekan pake jari, daging itu tetap utuh karena terikat oleh lemak.
Padahal setahuku daging bagian dada adalah yang paling sedikit lemaknya.
Yaiks, intinya, hari itu hampir saja aku makan daging tikus!! (udah
gigit ekornya dikit sih, astaghfirullah! !) Hiiii, sampai sekarang masih
merinding kalo inget..
Jadi temans, aku sarankan agar hati-hati bila beli ayam goreng, apalagi
yang dibalut tepung tebal, karena tepung itu menyamarkan bentuk aslinya.
Mending yang digoreng biasa atau ayam bakar, atau beli di tempat yang
terjamin kebersihannya.
Kesimpulan: sedikit tips yang bisa membantumu mbedain daging ayam dengan daging tikus
1. Dari segi daging, sama-sama putih dan rasanya benar-benar mirip, tapi
daging tikus lebih banyak lemaknya dan seratnya halus, kalo ayam
sedikit lebih kasar. (Seperti dalam Foto yang banyak minyaknya dibagian
paha. Itu adalah daging tikus).
2. Periksa kulitnya, apakah berpori besar atau kecil. Kalau kecil, kemungkinan yang pernah tumbuh adalah rambut, bukan bulu.!
3. Cek tulangnya (agak susah ya kalo ini), misal bagian dada ya ada si
tulang rawan, kalo di paha ya tulang paha yang besar itu, kalo punggung
ya tulang rusuk, dsb.
4. Jangan tertipu dengan harga murah (itu kan buatmu sendiri ? hehehe ).
5. Coba cek apakah si penjual tersebut pernah jual sayap apa ga. Kalo ga
pernah jual, anda patut curiga karena seperti kita tahu, salah satu
ciri khas unggas adalah bagian sayap, yang tentunya tidak mungkin bisa
dipalsukan.
Diambil dari Forum Keluarga DSH
Sekarang anda mempunyai 2 pilihan:
1. Biarkan super info berada di page ini, supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'SHARE' supaya orang lain
dapat ikut membaca dan bisa menambah wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.â??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar