Sabtu, 07 September 2013

        

  Story Reality    

By:Devi suci hardyantie   

           Isak tangis ku pecah saat aku bangun dari khayalanku.ya,saat ini aku belum bisa menerima kenyataan kalau hubunganku telah berakhir dengannya.yang lebih pahitnya kenyataanya aku di putusin dengan cowok yang masih sangat kucintai.Adi memutuskan mengakhiri hubungannya denganku .air mataku tak henti-hentinya menetes membasahi seluruh wajah dan lengan bajuku.Aku menutup wajahku dengan bantal dan berharap ibuku tidak mendengar tangisanku yang makin menjadi-jadi. "lo bilang lo sayang sama gue,tapi kenapa lo putusin gue" makiku kesal.aku menangis meraung-raung dikamarku berharap tidak ada orang yang mendengar.
                Aku menghela nafasku,aku mengingat-ngingat kenangan indah yang pernah aku alami bersama Adi,dan semua itu sangat sulit untuk aku lupakan.dan aku harap adi sulit juga melupakan semuanya.Aku mencoba menghentikan tangisanku. Mataku perih,kepalaku pusing,dan hidungku mampet.Aku berdiri di depan cermin mengamati diriku dari ujung kaki sampai ujung kepala.Dengan memakai tenktop,celana kolor selutut warna merah selutut,dan dengan wajah yang sangat memprihatinkan dengan mata yang sembab,hidung yang mampet,rambut yang berantakan seperti